Monday, October 30, 2017

Antibiotik pertama #babyKay ...

Akhirnya... 
Menyerah juga... Selama 4 tahun 1 bulan #babyKay bebas antibiotik, namun hari ini terpaksa saya berikan juga...


Beberapa orang mungkin bertanya, apakah saya anti dengan antibiotik?  
Jawabnya: tentu tidak. Saya hanya berusaha menggunakan antibiotik secara rasional, sama hal-nya ketika saya memberikan terapi yang rasional pada pasien saya.

Dalam kasus ini, #BabyKay sudah 1 minggu ini mengalami demam dan batuk pilek, namun saya hanya memberi dia sirup fluta*** yang sudah mengandung parasetamol dan 3 jenis obat lainnya untuk batuk dan pileknya. Namun memasuki minggu ini, rupanya panas dan batuk pileknya lebih membandel. Panas hanya turun sekejap saja dengan parasetamol, batuk juga sedikit lebih men-degil (istilah apa ini 😂), dan pilek yang membuatnya sulit bernafas dan mengganggu tidurnya.
Sore tadi cek lagi Temp-nya sampe 38,4*C plus ada tanda radang di tenggorokannya, dan sedikit tanda dehidrasi, dan Baby mengeluh "pusing" ... ok, time for antibiotic now, lanjutin supportive treatment-nya daaaan jos-in air putihnya.... that's it.

"Kenapa si kok nunggu anak sakit sampe lama baru dikasih antibiotik gitu? Ndak kasian yaa sama anak?" 
Itu satu pertanyaan yang muncul... well, saya hanya senyum saja sembari ngeliat (and menilai) yang tanya. Kalo yang tanya nampaknya tipikal yang bisa paham, biasanya saya jelaskan begini: "karena kebanyakan panas dan bapil pada anak itu penyebabnya virus Jeng... jadi nggak perlu antibiotik. Dan lagi, panas sedikit itu nggak papa, ibaratnya sistem kekebalan tubuh itu tentara, mereka perlu latihan untuk mengenali musuh... naah, itu caranya. Anak demam sedikit jangan panik, sediakan selalu penurun panas di rumah, dan usahakan cairan anak tercukupi agar tidak dehidrasi. 
Kalo yang tanya nampaknya "ngengkelan", alias tukang ngotot? kasi senyum, tinggalin aja sambil lenggang kangkung kwkwkw 😜



Trus ada juga yang bilang... "kalo anakku gak mempan kalo nggak pake antibiotik, jadi kalo udah panas yo wes langsung tak bawa ke dokter biar dapet antibiotik" 
(Mmm, Jeng... Jeng... lupa ya kalo yang diajak ngomong ini dokter juga yang nggak ngasal kasi antibiotik 🤣🤣) 
Dijawab? enggak... senyumin aja, sambil bilang "setiap anak berbeda kondisi, dan saya tidak akan men-judge njenengan karena saya nggak tau kondisi anak njenengan gimana" hehehe, abis itu tinggal melipir cantik... 😜


Satu lagi ada yang tanya, "kalo entar komplikasi gimana?", komplikasi batuk pilek karena virus relatif jarang. Yang perlu kita perhatikan adalah tanda2 yang harus kita waspadai: 
  • Panas lebih dari 38*C disertai...: 
  • Nyeri pada lubang2 sinus (sekitar hidung dan mata), dan/atau...
  • Nyeri pada telinga, dan/atau...
  • Sesak, dan/atau...
  • Gejala yang semakin memburuk (tidak membaik dengan obat yang beli di warung - obat dengan tanda lingkaran hijau atau biru)

So, it's 00.52 now, #BabyKay sudah minum 2 dosis antibiotik-nya hari ini, plus obat supportive lainnya... Panas badannya sudah turun, batuk sedikit2 dan bubuk nyenyak sambil ngelindur... Alhamdulillah, semoga besok semakin membaik, pulih dan sembuh ... Aamiin yaa Rabb...

PS: Antibiotik sebaiknya dikonsumsi atas anjuran dokter yaa, jangan ngasal beli antibiotik dan minum seenaknya sendiri.. Kalo longgar tolong browsing tentang "RESISTENSI ANTIBIOTIK & BAHAYAnya" ... Mamaci 😘







😘

No comments:

Post a Comment