Friday, March 23, 2012

Hiduplah di dalamnya...

by Nuretha Hevy Purwaningtyas on Wednesday, February 9, 2011 at 9:40pm


Mengawali buku " a Doctor without border", yang ditulis oleh dr James Maskalyk, dalam misinya bersama MSF (http://www.msf.org) di Sudan. Ada sebuah tulisan yang menggugah "tidurku", mengoyak mimpiku yang melenakan. Kutipan pidato wisuda Joan Didion (http://en.wikipedia.org/wiki/Joan_Didion), yang sudah diterjemahkan dengan baik tentunya...


"Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku menyuruh kalian untuk hidup didalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya. Menangkap momen.

Dan jika kalian bertanya padaku mengapa kalian harus melakukannya, aku bisa memberitahu bahwa kuburan adalah tempat yang nyaman, tetapi tak ada yang berpelukan disana. Mereka juga tidak menyanyi, atau melukis, atau berdebat, atau melihat riak gelombang di Amazon, atau menyentuh anak mereka. Dan itulah hal-hal yang harus dilakukan dicapai selagi kalian bisa dan semoga beruntung"

Highlight kalimat dengan Bold & Italic itulah adalah bagian yang aku suka. Yang menggugahku. Membangunkanku kembali.
Tidak sekedar bertahan
Tidak sekedar mengalami
Tidak sekedar melewati

TETAPI HIDUP DI DALAMNYA
MEMPERHATIKANNYA
MENCOBA MENGAMBIL MAKNANYA
MENANGKAP MOMEN

Hmmm, berapa momen sudah yang terlewatkanku? Berapa momen sudah yang tak kuperhatikan dan terlewat maknanya? Sudah berapa lama aku hanya bertahan? Sudah berapa episode yang aku hanya alami tapi tak tersarikan intinya? Sudah berapa lama aku hanya melewati setiap momen tanpa mampu menangkap maknanya? Hanya terlewat begitu saja

[Sangatta, Februari 2011]
dr James Maskalyk [www.sixmonthsinsudan.com]
 ·  ·  · Share · Delete

No comments:

Post a Comment